Trading = Judi?! Ini Faktanya...

Trading = Judi?! Ini Faktanya...

Trading = Judi?! Ini Faktanya...

  • Ilman Hafizh

  • 17 May 2025

  • 2 minute read

Benarkah trading sama dengan judi? Jawabannya: bisa iya, bisa tidak—tergantung faktor kritisnya. Secara bahasa, trading adalah perdagangan, dan Islam jelas membolehkan perdagangan (QS. Al-Baqarah: 275). Namun, trading bisa berubah menjadi judi jika memenuhi tiga unsur: (1) spekulasi tanpa analisis (gharar), (2) ketergantungan pada keberuntungan semata, dan (3) tidak adanya underlying asset atau nilai riil. Data dari Bappebti menunjukkan bahwa 65% trader pemula gagal karena menganggap trading seperti "taruhan cepat kaya", bukan sebagai bisnis yang membutuhkan strategi dan manajemen risiko. Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang pedagang yang sukses karena beliau berdagang dengan prinsip kejujuran dan transparansi (HR. Bukhari), bukan spekulasi buta.

Lalu, bagaimana membedakan trading yang halal dan yang judi? Pertama, ada atau tidaknya ilmu dan analisis. Trading syariah mengharuskan pemahaman mendalam tentang pasar, seperti analisis fundamental dan teknikal, bukan sekadar "tebak-tebakan". Kedua, transaksi harus jelas (wa'dan), tidak boleh ada manipulasi atau insider trading. Ketiga, hindari leverage berlebihan yang membuat trading seperti taruhan. Contoh nyata: saham syariah di BEI yang memenuhi kriteria DSN-MUI—transaksinya jelas, ada underlying asset, dan bebas riba. Sementara, binary options yang mengandalkan "tebak harga dalam 5 menit" lebih dekat ke judi karena unsur spekulasi tinggi.

Hidup memang penuh ketidakpastian, tapi bukan berarti semua ketidakpastian adalah judi. Allah SWT berfirman: "Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan" (QS. An-Nisa: 5). Artinya, Islam mengajarkan kita untuk berusaha secara cerdas dan bertanggung jawab. Trading bisa menjadi ladang pahala jika dilakukan dengan prinsip syariah: ada ilmu, niat baik, dan manajemen risiko. Sebaliknya, jika hanya mengandalkan "hoki", maka ia tak ubahnya judi. Pertanyaan reflektif: "Apakah trading Anda selama ini lebih dekat ke perdagangan atau sekadar taruhan?"

Catatan akhir:

"Trading itu seperti pisau—bisa untuk memotong sayuran atau melukai diri, tergantung bagaimana menggunakannya."

Upgrade diri anda dengan program short course Ulive Academy, klik disini