Menghargai rezeki terbesar yang Allah turunkan: akal dan kesempatan belajar
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang yang menjalani hidup “mengalir saja” — tanpa perencanaan, tanpa pencatatan, bahkan tanpa refleksi. Mereka bekerja, beraktivitas, dan menghabiskan waktu hanya untuk “bertahan hidup” tanpa memikirkan bagaimana hidupnya bisa berkembang.
Padahal Allah ﷻ telah mengingatkan:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya...”
(QS. Al-Baqarah [2]: 31)
Ayat ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir dan memahami adalah karunia pertama yang diberikan Allah kepada manusia. Mengabaikan karunia ini sama saja dengan menzhalimi diri sendiri.
Hidup tanpa perencanaan
Banyak orang hanya menjalani rutinitas, tanpa memikirkan langkah strategis untuk masa depan. Akibatnya, potensi diri tidak berkembang optimal.
Tidak sadar menzhalimi rezeki akal
📌 Ketika seseorang tidak mau berpikir, ia sebenarnya sedang mengabaikan salah satu rezeki terbesar yang Allah berikan — akal yang sehat.
Dampak dzolim ke orang sekitar
Kurangnya perencanaan hidup tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa menjadi beban bagi keluarga, rekan kerja, atau komunitas.
Membatasi diri dengan label “tidak pintar”
Banyak orang berhenti belajar karena masa lalu pernah gagal memahami sesuatu. Padahal, masalahnya seringkali hanya metode belajar yang belum tepat.
Salah kaprah antara menghafal dan memahami
📌 Menghafal tanpa memahami membuat ilmu cepat hilang dan sulit diterapkan. Pemahaman adalah kunci kebermanfaatan ilmu.
Seperti yang sering kami sampaikan di Ulive Academy: Upgrade Knowledge → Upgrade Mindset → Upgrade Income.
Berikut langkah sederhana yang bisa Anda lakukan:
Tentukan target belajar 🎯
Misalnya, ingin memahami analisis saham syariah dalam 6 bulan.
Buat timeline ⏳
Pecah target besar menjadi target mingguan/bulanan.
Catat progres 📓
Gunakan jurnal atau aplikasi untuk mencatat apa yang sudah dipelajari.
Evaluasi dan sesuaikan strategi 🔄
Jika satu metode tidak efektif, ganti dengan metode lain.
💡 Dalil motivasi: Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Agar proses belajar lebih efektif, gunakan teknik mindmapping sederhana:
Rule of 3
Pilih 3 poin utama dari suatu materi dan kuasai pemahamannya.
Rule of 5
Turunkan tiap poin utama menjadi 5 poin pendukung yang saling terkait.
📌 Contoh: Belajar Technical Analysis Saham Syariah
3 Poin Utama: Trend, Support & Resistance, Volume.
5 Poin Pendukung untuk Trend: Timeframe, arah trend, kekuatan trend, indikator trend, momentum reversal.
Dengan teknik ini, informasi akan lebih mudah dipahami dan diingat.
Banyak orang merasa “terlambat” untuk belajar, padahal belajar adalah ibadah yang tidak mengenal usia.
📖 Dalil: Rasulullah ﷺ bersabda:
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah)
Kata “setiap Muslim” di sini tidak dibatasi usia, latar belakang, atau status ekonomi.
💡 Kuncinya: Bukan usia yang menentukan keberhasilan belajar, tetapi niat dan konsistensi.
Salah satu teknik belajar yang sangat efektif adalah mengajarkan kembali apa yang telah kita pelajari.
Saat mengajar, kita akan menemukan celah pemahaman kita.
Mengajar memaksa kita untuk menyederhanakan materi, sehingga kita memahaminya lebih dalam.
Kita juga belajar untuk berlapang dada menerima koreksi jika ternyata pemahaman kita masih kurang tepat.
📌 Ini sejalan dengan prinsip open mind dalam belajar, sebagaimana yang dibahas dalam buku Think Again karya Adam Grant yang juga kami angkat dalam sesi bedah buku Inspire Rising Ulive Academy. Ingin dapat akses sesi bedah buku? Konsultasikan dengan tim Ulive Academy
Dalam Think Again, Adam Grant menyebutkan bahwa seorang ilmuwan sejati selalu:
Menguji hipotesisnya sendiri
Mencari bukti yang bisa membantah pandangannya
Mengubah kesimpulan jika ditemukan data baru
📖 Dalam Islam, prinsip ini sudah diajarkan sejak lama. Imam Syafi’i رحمه الله berkata:
"Pendapatku benar tetapi bisa salah, dan pendapat orang lain salah tetapi bisa benar."
📌 Pelajaran: Jadilah pembelajar yang rendah hati, mau belajar dari siapa saja, dan siap merevisi pemahaman demi kebenaran.
📅 Rencanakan apa yang akan dipelajari minggu ini.
🖊️ Catat poin penting dan pemahaman baru.
🧩 Gunakan mindmapping untuk mengorganisasi ide.
🗣️ Jelaskan kembali kepada orang lain.
🔄 Evaluasi metode belajar dan sesuaikan bila perlu.
📈 Terapkan ilmu dalam pekerjaan atau bisnis.
Bayangkan Anda ingin meningkatkan penghasilan lewat investasi saham syariah.
Dengan berpikir terencana:
Bulan 1–2: Belajar dasar pasar modal syariah.
Bulan 3–4: Belajar analisis fundamental & teknikal sederhana.
Bulan 5–6: Praktik dengan modal kecil sambil evaluasi hasil.
Bulan 7–12: Perbesar modal secara bertahap, mulai diversifikasi portofolio.
📌 Tanpa rencana ini, Anda bisa saja terjebak membeli saham hanya berdasarkan “katanya” atau tren sesaat. Bingung bagaimana prakteknya? Konsultasikan dengan tim Ulive Academy
Allah ﷻ memerintahkan kita untuk berpikir, merenung, dan merencanakan dalam banyak ayat-Nya. Mengabaikan akal berarti mengabaikan salah satu amanah terbesar yang Allah titipkan.
Rasulullah ﷺ pun mengajarkan keseimbangan: berusaha maksimal dengan strategi terbaik, sambil bertawakal kepada Allah.
💬 hidup hanya asal hidup, babi pun hidup. kerja hanya asal kerja, monyet pun kerja. Itulah kata Buya Hamka. Rencanakan, pikirkan, dan ambil langkah nyata. Karena akal yang tidak digunakan, akan tumpul. Dan rezeki yang tidak dikelola, akan hilang.