Sebagai bangsa mayoritas muslim, kita tumbuh dengan nilai tolong-menolong yang kuat. Dan memang benar, Islam mengajarkan pentingnya membantu saudara seiman. Tapi ada satu hal krusial yang mungkin ada dalam mindset sebagian muslim yang sedang dalam krisis finansial:
“Islam mewajibkan membantu yang kesulitan, maka saya berhak meminta bantuan kapan saja dan dalam bentuk apa saja.”
Kalimat ini sekilas terlihat benar, namun ada beberapa hal yang perlu diluruskan.
Banyak yang tak sadar bahwa mental meminta-minta bisa menyamar jadi kebiasaan, bahkan terlihat wajar dalam balutan “hak sebagai sesama muslim”. Padahal, Rasulullah ﷺ memberikan batasan dan arahan yang sangat jelas tentang siapa yang sebaiknya dibantu. Sebagai contoh nyata, ada muhsinin yang rutin setiap jum'at membagikan bingkisan makanan, lalu suatu hari berhenti karena kondisinya tidak memungkinkan. Respon orang-orang yang biasa dibantu sungguh luar biasa, seolah muhsinin tersebut melakukan kebiadaban dengan menghentikan bantuan. Pernah relate?
Dalam hadits shahih riwayat Muslim disebutkan:
“Barangsiapa meminta-minta kepada manusia harta mereka untuk memperbanyak hartanya, maka sesungguhnya ia meminta api neraka.” (HR. Muslim no. 1041)
Bahkan dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
“Seseorang terus-menerus meminta-minta kepada orang lain sampai dia datang pada hari kiamat dan wajahnya tidak ada sepotong daging pun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi jelas: meminta-minta tanpa upaya memperbaiki diri adalah bentuk kehinaan yang dikecam keras dalam Islam.
Inilah pertanyaan yang harus kita ajukan ulang:
“Siapa yang LAYAK dibantu dalam Islam?”
Jawabannya: Orang yang mau membantu dirinya sendiri.
Orang yang menyadari kekurangannya, dan dengan tulus berikhtiar untuk berubah.
Mungkin pernah dengar ini dalam CSO, Coach Doddy mengatakan:
“Kami hanya bisa membantu mereka yang siap dibantu.”
Kenapa?
Karena membantu orang yang tidak siap dibantu hanya akan memperpanjang ketergantungan, bukan menyelesaikan masalah. Maka dalam program Ulive Academy, seperti Cerdas Saham Online (CSO), Seminar Capital Market (SCM), hingga Platinum Plus, selalu ditegaskan bahwa peserta harus punya mental pejuang, bukan mental pengemis peluang.
Berikut adalah indikator nyata seseorang benar-benar SIAP dibantu — semoga anda memiliki ciri ini dan siap untuk upgrade finansial keluarga:
Bukan hanya ikut webinar sebagai pengisi waktu. Anda hadir, menyimak, dan mencatat poin penting. Karena anda sadar ilmu bukan untuk disimpan di kepala yang mungkin bisa lupa suatu waktu, tapi dicatat dan diulang.
Anda tidak merasa “lebih tahu”. Bahkan ketika sudah pernah cuan di pasar modal, anda tetap rendah hati menyimak ulang dasar-dasar. Karena anda tahu bahwa satu hal yang diulang 3x bisa dipahami lebih dalam daripada belajar 10 hal baru sekaligus.
“Repetition is mother of perfection”
Anda tidak menunggu rekomendasi target dari mentor. Anda membuat sendiri target mingguan dan bulanan, lalu mengejar dengan disiplin. Bahkan saat tidak diawasi. Mentor hadir sebagai katalis percepatan mencapai target tersebut.
Meskipun kelas memiliki fasilitas berbentuk rekaman, anda tetap menonton dengan seksama. Karena bagi anda, komitmen bukan soal format, tapi tentang mewujudkan janji pada diri sendiri.
Anda konsisten mencatat perkembangan portofolio, pemahaman, dan tindakan. Anda tidak hanya mengandalkan “feeling”, tapi anda punya dasar keputusan dalam bentuk rekam jejak yang bisa dievaluasi dan ditingkatkan.
Ketika ada yang belum terjawab, anda tidak sembunyi. Anda konsisten aktif bertanya — bukan karena ingin diperhatikan, tapi menyadari bahwa mentor adalah manusia yang mungkin tidak sengaja melewatkan pertanyaan pertama.
Ketika mengalami ketidaksesuaian, anda tidak menyalahkan mentor, market, atau materi. Melainkan anda ambil tindakan membuka catatan, mencari tahu bagian mana yang salah, dan mempelajari hal yang harus diperbaiki. Mungkin juga akan muncul pertanyaan baru yang bisa ditanyakan ke mentor.
Pasar turun? Gaji kecil? Waktu terbatas? Anda tidak menjadikan semua itu alasan, tapi justru mencari celah untuk tetap melangkah. Tentu dengan strategi-strategi yang proven, jikapun eksperimen maka pastikan anda mencatat proyeksi kemungkinannya.
Anda tahu, untuk bisa sukses jangka panjang tidak dapat diraih dengan belajar sendiri-sendiri. Anda aktif hadir dan partisipasi dalam diskusi, komunitas, dan mendukung peserta lain untuk sama-sama tumbuh.
Anda tidak menunggu Rp100 juta dulu baru bersyukur. Ketika hari ini bisa anda memahami konsep risk-reward atau berhasil disiplin cut loss, anda bersyukur dan merasa itu adalah pencapaian besar. Termasuk ketika anda mengalami kegagalan! Sebab dengan kegagalan anda memiliki ruang untuk belajar dan menjadi lebih baik.
Karena ilmu tidak cukup hanya dipelajari. Ilmu harus:
Dicatat
Diuji
Diulang
Diperbaiki
Disyukuri
Jika tidak, maka belajar saham akan seperti lari di tempat, lelah didapat, tujuan tidak sempat!
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Tangan di atas adalah simbol produktif, memberi, dan bertanggung jawab.
Tangan di bawah adalah simbol ketergantungan.
Maka, Ulive Academy hadir untuk membantu Anda menjadi tangan di atas — bukan karena Anda diberi “cuan instan”, tapi karena Anda belajar dengan benar, disiplin dengan proses, dan komitmen terhadap perubahan.
Mentalitas | Konsekuensi |
---|---|
Minta-minta terus | Ketergantungan, tidak bertumbuh |
Siap dibantu | Tumbuh perlahan, mandiri, dan berkah |
Jika Anda:
Masih sering bilang “nggak punya waktu” padahal scrolling TikTok tiap malam…
Masih ikut webinar tapi sambil nonton drakor…
Masih malas nulis target dan catatan…
Maka besar kemungkinan Anda belum siap dibantu. Dan kami di Ulive tidak akan memaksakan bantuan.
Tapi jika Anda sudah:
Komit ikut semua sesi,
Aktif mencatat dan evaluasi diri,
Siap menerima kritik, belajar, dan memperbaiki…
Maka kami siap bantu Anda, bahkan berlari lebih cepat menuju upgrade finansial yang halal dan barokah.
📬 Ingin membuktikan bahwa Anda termasuk orang yang siap dibantu?
Daftar kelas Cerdas Saham Online. Gratis. Tapi ingat, gratis bukan berarti murahan.
Kami hanya ingin pastikan, Anda bukan cuma minta dibantu… tapi sungguh-sungguh siap dibantu. Atau pengen upgrade lebih lanjut? Konsultasikan dengan tim Ulive
Terima kasih sudah membaca.
Semoga Allah berkahi setiap langkah hijrah finansial kita. Aamiin.