Semua Bisa Menang Kompetisi. Masa Iya?

Di sebuah lomba lari maraton internasional, ada peserta yang datang bukan untuk berebut medali, tapi sekadar memastikan kakinya bisa menapak garis finish. Bagi sebagian besar orang, itu terdengar kalah sebelum berjuang. Tapi bagi dia, itu adalah kemenangan terbesar—setelah setahun berlatih melawan cedera lutut yang hampir membuatnya menyerah. Kisah ini menggambarkan paradoks kompetisi: ketika semua orang sibuk membandingkan siapa yang tercepat, sesungguhnya setiap orang punya garis finish versi sendiri. Di pasar modal pun begitu—ketika seorang investor fokus pada dividen konsisten, dan lainnya mengejar capital gain, keduanya bisa sama-sama "menang" tanpa perlu saling mengalahkan .

James Clear dalam Atomic Habits dan Mark Manson di The Subtle Art of Not Giving a Fck* sepakat: menuliskan minor-goals—target kecil seperti "belajar analisis laporan keuangan 30 menit/hari" atau "lari 5 km tanpa berhenti"—adalah kunci membangun motivasi jangka panjang. Otak kita dirancang untuk merayakan pencapaian kecil itu seperti anak kecil yang dapat stiker bintang. Contoh nyatanya adalah Helen Keller, yang meski kehilangan penglihatan dan pendengaran, menjadikan setiap huruf yang ia pelajari lewat sentuhan sebagai "kemenangan kecil" hingga akhirnya menjadi penulis dan aktivis dunia .

Lihatlah kompetisi seperti pesta kembang api. Ada yang menatap ke atas untuk melihat yang terbesar, ada yang asyik dengan percikan warna di sudut langit. Yang penting bukan siapa yang paling lama mendongak, tapi bagaimana kita memilih fokus yang membuat diri sendiri bersinar. Seperti kata Annisa Fara Nabila, juara storytelling internasional: "Dari kecil saya sering kalah lomba, tapi justru itu mengajarkan bahwa yang lebih berharga dari piala adalah cerita yang saya bawa pulang" . Jadi, kompetisi? Ia bisa jadi panggung tempat semua orang menang—asal tahu apa yang ingin dimenangkan.

"Menang atau kalah hanyalah sudut pandang. Yang utama adalah kau tetap berlari ke arah yang kau percaya." 🏁

Ingin konsisten menang secara mandiri di pasar modal? Konsultasikan dengan tim Ulive di sini