Price-to-Earnings (P/E) ratio adalah salah satu metrik paling dasar dalam analisis saham, menghitung perbandingan harga saham terhadap laba per lembar saham (EPS). Secara matematis, P/E membantu investor melihat apakah suatu saham "murah" (undervalued) atau "mahal" (overvalued) relatif terhadap kinerja perusahaannya. Misalnya, saham dengan P/E 10 berarti investor membayar Rp10 untuk setiap Rp1 laba perusahaan. Namun, P/E tidak bisa berdiri sendiri—perlu dibandingkan dengan rata-rata industri atau historis perusahaan. Sebagai contoh, saham syariah seperti Bank Syariah Indonesia (BRIS) mungkin memiliki P/E lebih rendah dibandingkan emiten teknologi, tetapi itu belum tentu tanda undervalue jika pertumbuhan labanya stagnan .
3 Tips Analisis P/E untuk Pemula
1. Bandinkan dengan Industri: P/E 15 mungkin murah untuk sektor teknologi (biasanya P/E 20-40) tapi mahal untuk perbankan syariah (P/E 10-15). Contoh: Saham JII seperti UNVR (Unilever Indonesia) dengan P/E 30 bisa overvalued jika rata-rata sektor consumer goods hanya 25 .
2. Cek Pertumbuhan Laba (PEG Ratio): P/E rendah belum tentu menarik jika pertumbuhan laba negatif. Gunakan PEG ratio (P/E ÷ growth rate) untuk melihat valuasi yang lebih akurat. Misalnya, saham ISSI dengan P/E 12 dan pertumbuhan laba 5% (PEG = 2.4) mungkin kurang menarik dibanding P/E 20 dengan growth 15% (PEG = 1.3) .
3. Evaluasi Kesehatan Keuangan: P/E tidak mencerminkan utang atau arus kas. Saham syariah seperti ASII (Astra International) mungkin memiliki P/E rendah, tetapi jika utangnya tinggi, risikonya bisa lebih besar .
Pelengkap Analisis P/E
Selain P/E, gunakan metrik seperti Price-to-Book (P/B) untuk menilai aset perusahaan, atau dividend yield untuk saham yang membagikan laba. Contoh: Saham JII seperti KLBF (Kalbe Farma) dengan dividend yield 3% dan P/B 2.5 mungkin lebih menarik daripada P/E rendah tapi tidak bagi dividen. Ingat, P/E hanyalah alat bantu—keputusan investasi harus mempertimbangkan prospek bisnis, manajemen, dan kondisi makroekonomi .
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk edukasi, bukan rekomendasi beli/jual saham. Konsultasikan dengan penasihat keuangan sebelum berinvestasi.
#InvestasiSyariah #AnalisisFundamental #ISSI #JII
Butuh dibantu konsultasi dengan Analis Ulive? Admin Ulive siap membantu, klik di sini