๐Ÿ’ธ Pajak, Beban atau Peluang?

๐Ÿ’ธ Pajak, Beban atau Peluang?

๐Ÿ’ธ Pajak, Beban atau Peluang?

  • Team Ulive

  • 21 Jul 2025

  • 4 minute read

Strategi Jitu Ala Miliarder Syariah Menghadapi Pajak Besar Tanpa Ganggu Masa Depan Finansial

Sebagai seseorang yang telah menapaki jalan panjang dalam dunia bisnis, investasi, dan edukasi pasar modal syariah โ€” saya paham betul satu hal:

โ€œPajak itu bukan musuhโ€ฆ tapi juga bukan sahabat. Pajak adalah realitas yang harus dihadapi dengan ilmu.โ€

Banyak profesional dan pebisnis di Indonesia mulai teriak saat tagihan pajak datang:

  • โ€œPajak tahun ini gede banget ya!โ€

  • โ€œPendapatan naik, tapi kok kerasa makin habis?โ€

  • โ€œPerencanaan keuangan keluarga jadi berantakan karena PPh!โ€

Padahal, di negara maju, membayar pajak itu tidak sesakit ini. Kenapa?
Karena masyarakat mereka terbiasa menabung, berinvestasi, dan membangun bisnis jangka panjang.

Nah, di sinilah kita perlu belajar: bagaimana cara menghadapi pajak besar dengan cara yang cerdas dan syariah-friendly, tanpa harus mengorbankan impian keuangan kita?


๐Ÿ“Š Realita Perpajakan di Indonesia (Simulasi Kasus)

Misal:

  • Seorang profesional di Jakarta dengan gaji Rp30 juta per bulan.

  • Total penghasilan bruto setahun = Rp360 juta

  • Pengurangan PTKP untuk lajang = Rp54 juta

  • Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp306 juta

Maka pajaknya berdasarkan tarif progresif (UU PPh terbaru):

  • 5% x Rp60 juta = Rp3 juta

  • 15% x Rp190 juta = Rp28,5 juta

  • 25% x Rp56 juta = Rp14 juta

Total Pajak = Rp45,5 juta/tahun โ€” Catat ini, kita akan bahas gimana caranya mengurangi dengan cara legal.
Artinya ยฑRp3,8 juta/bulan hanya untuk pajak!

Lalu, bagaimana agar jumlah itu bisa โ€œdialihkanโ€ menjadi lebih bijak secara syariah?


๐Ÿ› ๏ธ 5 Strategi Cerdas ala Miliarder Syariah untuk Hadapi Pajak dengan Bijak

1. Bangun Bisnis Produktif Berbadan Hukum (CV/PT)

Penghasilan pribadi kena tarif progresif hingga 35%, tapi kalau punya bisnis PT, tarif badan hanya 22% (bahkan bisa 0,5% untuk UMKM tertentu dengan omzet < Rp4,8 M/tahun).

๐Ÿ“Œ Simulasi:
Omzet bisnis Rp500 juta setahun โ†’ pajak final 0.5% = Rp2,5 juta.
Jauh lebih ringan dibandingkan pajak pribadi penghasilan setara.

Ditambah lagi: biaya operasional seperti gaji, transportasi, dan aset bisa dibukukan sebagai pengurang pajak.

๐Ÿ•Œ Prinsip syariah: bisnis halal yang dijalankan dengan baik, bukan hanya menguntungkan pemilik tapi juga menciptakan lapangan kerja.


2. Manfaatkan Hutang Produktif (Bukan Konsumtif)

Kalau Anda mengandalkan gaji, pajak langsung dipotong. Tapi kalau punya bisnis dan ada pinjaman untuk pembelian aset (misalnya alat produksi), beban pinjaman bisa masuk ke biaya usaha.

Contoh:

  • Pinjam modal Rp200 juta untuk alat produksi, beban dibayarkan Rp15 juta/tahun

  • Maka Rp15 juta bisa jadi pengurang penghasilan kena pajak.

๐Ÿ“Œ Ini legal dan sah. Diatur dalam UU PPh Pasal 6 Ayat 1.
๐Ÿ“œ Prinsip syariah: pastikan pinjamannya dari lembaga syariah, tanpa bunga riba, dan digunakan untuk hal produktif.


3. Investasi Saham Syariah & Manfaatkan Dividen Bebas Pajak

Sejak 2020, dividen dari perusahaan terbuka yang diinvestasikan kembali tidak kena pajak (PP 55/2022).

๐Ÿ“Œ Anda bisa menaruh dana di RDN, beli saham syariah berfundamental baik, dan nikmati dividen halal tanpa pajak tambahan.

Misal:

  • Investasi Rp100 juta di saham TLKM, dapat dividen 5% = Rp5 juta/tahun

  • Tidak dipotong PPh kalau tidak ditarik keluar, tapi diinvestasikan lagi ke saham. โ€” Boleh yang sama ataupun ke saham lain yang oke fundamentalnya

๐Ÿ•Œ Dividen adalah bentuk hasil dari kepemilikan nyata dalam bisnis. Inilah bentuk investasi riil yang sesuai syariat.

Jika anda ingin formula terbaik dividen hunting ala Ulive, konsultasikan dengan tim Ulive


4. Buka Rekening Dana Pendidikan & Dana Pensiun Syariah (DPLK Syariah)

Dana pensiun pribadi (DPLK) memiliki fasilitas pajak:

  • Setoran ke DPLK bisa jadi pengurang pajak (maksimal 5% dari penghasilan bruto/tahun)

๐Ÿ“Œ Gaji Rp360 juta x 5% = Rp18 juta

  • Ini bisa potong penghasilan kena pajak

  • Pajak dibayar saat dana dicairkan, dan saat itu biasanya sudah di usia pensiun dengan tarif pajak lebih rendah

Beberapa DPLK Syariah juga memiliki portofolio yang mengandung saham syariah, sukuk, atau reksa dana halal.


5. Optimalkan Donasi Zakat yang Terverifikasi BAZNAS/LAZNAS

Zakat penghasilan bisa menjadi pengurang penghasilan kena pajak, asalkan disalurkan melalui lembaga resmi.

Misal:

  • Anda zakat 2.5% x Rp360 juta = Rp9 juta

  • Bisa jadi pengurang dari PKP

๐Ÿ•Œ Dalam Islam, zakat adalah kewajiban. Tapi dalam sistem perpajakan, zakat adalah insentif.

Pastikan lembaga zakat Anda terdaftar resmi di BAZNAS atau Kemenag.


๐Ÿง  Mindset yang Perlu Diubah

Masyarakat kita sering kaget bayar pajak besar karena:

  • Tidak punya bisnis yang berbadan hukum

  • Seluruh income hanya dari gaji

  • Tidak punya sistem pencatatan

  • Tidak tahu strategi legal yang efisien

Padahal di negara-negara maju, pajak besar bukan masalah karena:

  • Income dibagi ke dalam banyak sumber

  • Pajak ditata lewat badan hukum, pensiun, investasi

  • Masyarakat melek finansial sejak muda


๐Ÿ’ฌ Kesimpulan: Pajak Itu Keniscayaan, Ilmu Itu Solusinya

Jika Anda ingin tetap bertumbuh secara keuangan, punya legacy untuk keluarga, dan tetap taat pajak tanpa mengorbankan rencana jangka panjang, lakukan hal ini:

Strategi

Manfaat

Bangun bisnis

Pajak lebih ringan, bisa jadi sumber income baru

Gunakan hutang produktif

Beban bunga bisa kurangi pajak

Investasi saham syariah

Dividen halal bebas pajak

Punya DPLK Syariah

Potongan pajak + tabungan masa depan

Donasi zakat resmi

Pengurang PKP + keberkahan

Allah tidak membebani hambaNya kecuali sesuai kemampuannya.
Tapi Allah juga tidak menambah rezeki pada orang yang tidak belajar dan tidak bersyukur.


๐Ÿ“ฉ Ingin didampingi belajar strategi keuangan dan investasi syariah yang efisien dan cerdas?
Tim Ulive Academy siap bantu Anda menyusun roadmap keuangan keluarga yang tidak hanya legal tapi juga penuh keberkahan.

Terima kasih sudah membaca sampai akhir.
Semoga rezeki Anda makin luas dan makin bijak dalam mengelolanya.