Muslim Itu Wajib Kaya! Tapi...

Muslim Itu Wajib Kaya! Tapi...

Muslim Itu Wajib Kaya! Tapi...

  • Team Ulive

  • 21 May 2025

  • 2 minute read

Sejarah Islam menunjukkan bahwa kemiskinan bukanlah takdir umat ini. Dari 10 sahabat utama Rasulullah ﷺ, hanya 1 yang masuk golongan miskin - itupun oleh pilihan (seperti Abu Dzar al-Ghifari yang memilih hidup zuhud). Fakta ini bertolak belakang dengan realitas muslim Indonesia yang mayoritas tapi masih banyak terjebak dalam kemiskinan. Padahal, Al-Qur'an justru menjanjikan kekuatan bagi orang beriman (QS 8:60) dan Nabi ﷺ bersabda: "Sebaik-baik harta adalah yang di tangan orang shaleh" (HR. Ahmad). Lalu mengapa banyak muslim miskin? Salah satu faktornya adalah mentalitas keliru - ada yang miskin karena malas berikhtiar sambil menuntut orang kaya berbuat baik, ada pula yang kaya tapi lupa akan tanggung jawab sosialnya.

Problem utama terletak pada cara kita memandang harta. Uang bukanlah musuh agama, tapi ujian keimanan. Rasulullah ﷺ sendiri adalah pedagang sukses sebelum diangkat menjadi nabi. Khalifah Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf justru menjadi penyokong dakwah dengan hartanya. Yang salah bukan uangnya, tapi ketika: (1) harta dijadikan tujuan akhir (materialisme), (2) tidak disyukuri dengan berbagi, atau (3) dicari dengan cara haram. Data BPS menunjukkan 60% UMKM di Indonesia dimiliki muslim, tapi hanya 20% yang berkembang besar - ini membuktikan masalahnya terletak pada manajemen, bukan agama.

Solusi Seimbang:

1. Untuk yang belum kaya: Tingkatkan kompetensi (IQ, skill, relasi) dan hilangkan mentalitas "peminta". Nabi ﷺ melarang mengemis kecuali dalam kondisi darurat (HR. Bukhari)

2. Untuk yang sudah kaya: Jadikan harta sebagai alat beramal. Contoh Umar bin Khattab yang berkata: "Aku tidak mau tidur nyenyak sementara ada janda kelaparan di Madinah"

3. Untuk semua: Pahami bahwa kewajiban kaya muslim adalah:

- Kaya ilmu (QS 39:9)

- Kaya hati (qana'ah)

- Kaya harta untuk kemaslahatan

Pertanyaan Refleksi: "Jika rezeki Anda berlipat 10x besok, apa yang akan Anda lakukan untuk umat?"

Catatan Penting:

"Kekayaan sejati adalah ketika kita bisa menjadi saluran rezeki Allah untuk sesama, bukan sekedar menimbunnya."


Butuh konsultasi kebutuhan edukasi anda? Admin Ulive siap membantu anda, klik di sini