Pernah dengar orang protes, "Ngajar ngaji kok bayar? Dakwah harusnya gratis!" Atau saat ada kursus investasi syariah berbayar, langsung dituding "cari cuan di balik agama". Ini salah kaprah yang berbahaya. Secara psikologis, terbiasa dapat sesuatu gratis justru bisa mematikan rasa syukur. Kita lupa: yang berhak memberi cuma-cuma hanyalah Allah—sementara manusia butuh materi untuk bertahan hidup. Bayangkan ada penjual kopi memberi gratis sebulan penuh. Awalnya kita senang, lama-lama malah menuntut: "Kemarin gratis, kenapa sekarang bayar?" Padahal, sang penjual bisa bangkrut jika terus begitu.
Lalu, bagaimana dengan orang yang berbagi gratis?
Mereka pun sebenarnya tidak benar-benar "gratis". Ketika seorang ustadz membagikan kajian gratis, ia berharap pahala dari Allah. Ketika entrepreneur sukses membuka beasiswa, ia ingin keberkahan rezekinya mengalir. Ini prinsip trade-off spiritual: memberi dengan ikhlas, tapi juga percaya Allah akan mengganti lewat jalan lain. Nabi SAW bersabda:
>*"Tidak ada seorang pun yang memberi hidangan (pemberian) lalu diterima dengan baik, kecuali itu jadi penggugur dosa-dosanya, sebagaimana air memadamkan api"* (HR. Tirmidzi).
Artinya, penerima pun punya kewajiban: mensyukuri pemberian, bukan menuntut lebih!
Mengapa Sistem Berbayar Justru Lebih Berkah?
1. Menjaga Keberlanjutan: Lembaga seperti Ulive Academy memungut biaya agar bisa terus mencetak mentor kompeten, update modul, dan bantu lebih banyak orang melek finansial syariah.
2. Menghargai Keahlian: Para ahli punya hak mendapat nafkah halal dari ilmunya. Allah berfirman:
>*"Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak"* (QS. Al-Muddatstsir: 6).
Tapi ini larangan memperdagangkan ayat Allah, bukan larangan mematok harga jasa keilmuan duniawi.
3. Filter Keseriusan: Pengalaman membuktikan, peserta kursus berbayar lebih konsisten belajar daripada yang gratisan.
Muhasabah untuk Kita Semua
Pernahkah kita:
- Menggerutu saat dapat ebook gratis tapi desainnya "jelek"?
- Memprotes webinar berbayar Rp50.000 padahal habis Rp500.000 untuk nongkrong?
- Menghakimi jagoan dakwah yang punya mobil mewah, "Harusnya zuhud!" tanpa tahu ia menyekolahkan 100 anak yatim?
Syukur bukan sekadar ucapan "alhamdulillah", tapi juga:
- Mengapresiasi jerih payah pemberi,
- Tak meremehkan pemberian sekecil apa pun,
- Memahami bahwa keahlian butuh kompensasi.
Allah berjanji:
>*"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu"* (QS. Ibrahim: 7).*
Tambahannya? Bisa lewat rezeki materi, atau hati yang lapang menerima bahwa berbayar ≠tidak ikhlas.
"Memberi itu ibadah, menerima itu ujian." 🌿
#SyukurBukanGratisan #IkhlasBukanNirlaba #UliveAcademy
Ready dibantu tambah income? Konsultasi dengan tim Ulive