Margin Call: Bukan Jebakan "Badman", Tapi Alarm Manajemen Risiko

Margin Call: Bukan Jebakan "Badman", Tapi Alarm Manajemen Risiko

Margin Call: Bukan Jebakan "Badman", Tapi Alarm Manajemen Risiko

  • Team Ulive

  • 7 Jun 2025

  • 2 minute read

Banyak orang Indonesia mengira margin call adalah "jebakan broker" untuk menguras modal investor. Padahal, sebenarnya ini sistem peringatan bahwa ekuitas di akun trading hampir tak cukup menahan risiko posisi terbuka . Misalnya, saat beli saham Rp150 juta dengan modal Rp100 juta + pinjaman margin Rp50 juta, dan harga saham turun 20%, ekuitas bisa minus. Broker lalu mengirim margin call sebagai "rem darurat", bukan akal-akalan . Gap literasi terjadi karena jarang yang baca Terms & Conditions: margin bukan bonus, tapi utang berbunga yang wajib dilunasi dalam tempo T+5 .

Kenapa Orang Kaya Justru Pakai Margin?

Kalangan profesional dengan modal besar memanfaatkan margin untuk memaksimalkan peluang tanpa harus mencairkan aset lain. Contoh: investor properti bisa beli saham blue-chip (seperti BBCA) pakai margin saat ada sentimen positif, lalu tutup posisi dalam hitungan hari sebelum bunga membengkak . Tapi ini bukan untuk pemula! Sebab, risiko force sell (penjualan paksa) mengintai jika pasar berbalik arah—seperti kasus investor yang dipaksa jual saham di harga terendah gara-gara tak sanggup tambah dana .

Margin dan Riba: Alarm bagi Muslim

Sebagai muslim, perlu dicermati bahwa margin trading umumnya mengandung bunga harian (misal 0,05%/hari) yang termasuk riba. Ulive Academy tidak melarang, tapi mengingatkan prinsip syariah:

1. Hindari utang berbunga (QS. Al-Baqarah: 275).

2. Prioritaskan saham syariah tunai (tanpa leverage) seperti emiten JII (Jakarta Islamic Index) yang lolos screening DSN-MUI .

3. Jika terpaksa pakai margin, pastikan profit > total bunga, dan lunasi sebelum T+5 untuk minimalisasi riba .

Solusi: Trading Aman Tanpa Jerat Margin

Untuk yang ingin investasi saham tanpa risiko margin call:

1. Beli sesuai kemampuan: Gunakan prinsip "cash is king"—hanya pakai dana tunai di RDN (Rekening Dana Nasabah) .

2. Fokus saham syariah likuid: Seperti BRIS atau BANK Syariah Indonesia yang fluktuasinya lebih stabil .

3. Manajemen risiko 2%: Alokasikan maksimal 2% modal per transaksi agar tak terbebani kerugian besar .

"Margin call itu seperti alarm mobil—bukan diciptakan untuk menjebak, tapi mengingatkan Anda saat hampir kehabisan bensin." ⚠️

Ingin punya portofolio saham aman dari margin call? Yuk, konsultasi gratis dengan mentor Ulive Academy untuk strategi investasi syariah yang minim risiko!

#InvestasiSyariah #MarginCallBijak #UliveAcademy