Kasus investasi bodong terus berulang, dan korbannya pun beragam—mulai dari masyarakat awam hingga yang mengaku sudah berpengalaman. Mirisnya, meski modusnya sering terungkap, banyak orang tetap terjebak karena tergiur iming-iming keuntungan fantastis dalam waktu singkat. Padahal, jika mau belajar dan lebih kritis, sebenarnya kita bisa menghindarinya. Seperti permainan catur, meski penipu selalu "2 langkah di depan", pola pikir kita bisa "4 langkah lebih maju" dengan pengetahuan dan kewaspadaan yang tepat.
Salah satu kunci utama menghindari investasi bodong adalah memahami rekening tujuan dana investasi. Jika dana dikirim ke Rekening Dana Nasabah (RDN) atas nama sendiri, itu relatif aman karena masih dalam kendali investor. Namun, jika diminta transfer ke rekening pribadi orang lain—apalagi tanpa jelas identitas, alamat, atau legalitas usahanya—itu tanda bahaya besar. Investasi legal selalu transparan, memiliki izin resmi OJK, dan tidak meminta dana dikirim ke pihak tidak jelas.
Berikut 5 tips dasar saat mendapat tawaran investasi "menggiurkan":
1. Cek legalitas di OJK atau BAPPEBTI.
2. Hindari janji cuan instan—return wajar di kisaran 5-15% per tahun.
3. Verifikasi rekening tujuan—pastikan RDN, bukan rekening pribadi.
4. Pelajari skema bisnisnya—jika tidak jelas cara menghasilkan profit, itu alarm merah.
5. Konsultasi dengan mentor atau ahli sebelum memutuskan.
Jangan sampai kita menjadi korban karena kurang informasi. Ingin belajar lebih dalam cara investasi yang aman dan terhindar dari penipuan?
👉 Klik di sini untuk dibantu konsultasi kebutuhan edukasi dengan admin Ulive