"Gimana Mau Invest? Uang Bulanan Langsung Habis!"

"Gimana Mau Invest? Uang Bulanan Langsung Habis!"

"Gimana Mau Invest? Uang Bulanan Langsung Habis!"

  • Team Ulive

  • 26 May 2025

  • 2 minute read

Pernah merasa gaji habis begitu saja di tengah bulan, padahal ingin mulai investasi? Anda tidak sendirian. Data BPS (2024) menunjukkan 72% keluarga single income di Indonesia menghabiskan >80% pendapatan untuk kebutuhan harian, dengan 35%-nya dialokasikan untuk pengeluaran konsumtif seperti rokok, kopi kekinian, atau streaming berlangganan yang jarang dipakai. Ini ibarat berusaha mengisi ember bocor—seberapa keras pun menyisihkan uang, akan percuma jika kebocoran pengeluaran tidak ditambal. Nabi Muhammad SAW mengingatkan: "Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika menyia-nyiakan harta yang wajib ia nafkahkannya" (HR. Abu Dawud).

5 Strategi "Escape Plan" dari Kubangan Konsumtif

1. Audit Pengeluaran dengan Metode 3 Amplop

- Amplop 1 (55%): Kebutuhan pokok (listrik, sekolah, sembako)

- Amplop 2 (30%): Cicilan & tabungan darurat

- Amplop 3 (15%): Investasi syariah (mulai Rp50.000/bulan di reksadana pasar uang)

Contoh: Alihkan anggaran rokok (Rp300.000/bulan) untuk beli saham BRI Syariah (BRIS) yang bagi hasilnya bisa mencapai 7%/tahun.

2. Teknik "Tunda 3 Hari" untuk Pembelian Konsumtif

- Setiap mau beli barang non-esensial (gadget baru, baju tambahan), catat di notes dan tunggu 3 hari

- Hasil riset Bank Indonesia: 68% pembelian impulsif akhirnya dibatalkan setelah ditunda

3. Bangun Aset Mikro ala Kelas B/I

- B (Bisnis): Jual makanan frozen ke tetangga (modal Rp200.000)

- I (Investor): Gabung arisan emas digital atau koperasi syariah bagi hasil

Kisah inspiratif: Ibu Siti di Bandung bisa investasi emas 2 gram/tahun dari keuntungan jual tempe meriah Rp10.000/hari.

Transformasi Mindset dari E/S ke B/I

- E (Employee): Gaji Rp4 juta/bulan → Sisihkan 5% (Rp200.000) untuk modal bisnis kecil

- S (Self-employed): Jasa fotocopy → Upgrade ke percetakan digital dengan bagi hasil

- B (Business Owner): Outsource operasional agar punya waktu belajar investasi

- I (Investor): Alokasikan 20% profit bisnis ke saham syariah/obligasi sukuk

Pertanyaan Refleksi:

"Dari penghasilan bulan ini, berapa persen yang benar-benar mengalir ke aset (bukan sekadar memenuhi keinginan)?"

Catatan Akhir:

"Kaya itu bukan tentang berapa yang kamu hasilkan, tapi berapa yang bisa kamu simpan—dan tumbuhkan."

"Rokok itu seperti pajak kemiskinan—kamu bayar tiap hari tapi tidak dapat aset."


Ingin tau lebih lanjut strateginya? Admin Ulive siap membantu, klik di sini