Pernah ngalamin yang seperti ini?
Awalnya buka HP cuma mau lihat jam atau transfer uang bulanan. Tapi tiba-tiba jadi beli barang diskon, nonton video random, bahkan ikut tren “bakar duit” karena FOMO (Fear of Missing Out).
Ini bukan cuma masalah waktu. Tapi masalah fokus.
Dan dalam hal keuangan, kehilangan fokus bisa berarti kehilangan tujuan hidup finansial.
Padahal, niat awalnya pengen menabung, ingin hidup tenang, atau nyicil rumah idaman.
Sayangnya, semua itu sering bubar jalan karena kita tidak menyadari bahwa dunia digital dirancang untuk menarik perhatian, bukan mengarahkan fokus.
Di era digital ini, informasi datang dari semua arah. Tapi sayangnya, tidak semua informasi membawa kita dekat dengan impian. Bahkan sering kali malah menjauhkan.
Contohnya?
🎯 Niat menabung Rp1 juta/bulan, tapi tergoda diskon “makan hemat” yang ternyata boros bulanan.
🎯 Ingin frugal living, tapi checkout keranjang gara-gara flash sale yang katanya “cuma hari ini.”
🎯 Mau fokus belajar saham, tapi kebanyakan ikut akun-akun yang cuma pamer cuan tanpa konteks.
Dan ini real terjadi. Apalagi buat teman-teman usia 30–49 tahun, yang sedang di puncak-puncaknya tekanan hidup:
💼 pekerjaan, 👨👩👧 tanggung jawab keluarga, 💸 cicilan, dan tuntutan gaya hidup.
Banyak orang bilang: “Aku udah komitmen kok.”
Tapi tahukah kamu? Komitmen itu beda dengan Disiplin dan Konsisten.
Mari kita bedah:
Komitmen = Keputusan yang disadari
Contoh: “Saya ingin punya tabungan Rp100 juta dalam 3 tahun.”
Ini soal niat, mindset, dan keputusan untuk berubah.
Disiplin = Menata waktu dan aksi
Misalnya: tiap tanggal 1 langsung sisihkan 20% gaji, sebelum belanja.
Disiplin itu soal habit dan struktur.
Konsisten = Ketahanan psikis menghadapi godaan
Ketika promo datang, tetap teguh pada rencana.
Konsisten itu mental endurance.
Tiga hal ini sering dianggap satu paket. Padahal mereka saling menopang, dan harus dilatih satu per satu.
Kami menyebut godaan-godaan kecil yang terus menggagalkan tujuan finansial sebagai biawak psikologis 🦎
Contoh biawak:
Paylater untuk barang yang belum tentu dibutuhkan
Ngopi fancy tiap hari biar nggak dibilang “pelit”
“Cuma 20 ribu kok” tapi dilakukan 15 kali sebulan
Peer pressure untuk ikut arisan, padahal belum siap
Sekali dua kali mungkin tidak terasa. Tapi dalam 12 bulan? Itulah yang bikin tabungan kamu hilang tanpa sadar.
Saatnya balik ke akar. Tanyakan pada diri sendiri:
🎯 Apa tujuan finansial saya tahun ini?
📅 Apakah aktivitas harian saya mendukung tujuan itu?
👀 Akun media sosial mana yang bikin saya semakin jauh dari impian?
💬 Siapa orang-orang yang saya ikuti, yang menginspirasi untuk hidup lebih tertata?
📚 Apakah saya sudah punya mentor atau komunitas belajar yang mengarahkan?
Jangan terlalu keras menilai diri kalau kadang “kecolongan”. Yang penting adalah kemauan untuk mengarahkan ulang.
Berikut tips simpel namun powerful:
Bikin journal keuangan pribadi (bisa pakai Notes atau Google Sheet)
Unfollow akun-akun pemicu FOMO
Aktif di komunitas yang punya mindset serupa — misalnya Ulive Academy
Buat sistem keuangan otomatis: auto-debet tabungan, auto-investasi RDN
Setiap minggu review progress – cukup 5 menit, tapi dampaknya besar
Kalau kamu merasa butuh teman seperjalanan atau mentor yang bantu strukturin itu semua, tim Ulive siap bantu kamu dari dasar, mulai dari mindset sampai strategi pasar modal syariah 💬
Di era kebisingan ini, orang yang bisa fokus akan menang.
Dia mungkin jarang update story, jarang ikut challenge viral, bahkan kadang dianggap “anti-sosial”.
Tapi tahu nggak?
Dialah yang diam-diam menabung, diam-diam belajar, diam-diam berinvestasi, dan… diam-diam sampai di tujuan finansialnya. 🏆
Jangan cuma jadi penonton, yuk jadi pelaku perubahan finansial diri sendiri.
Hubungi tim Ulive sekarang dan mulai langkah kecilmu menuju masa depan besar yang kamu impikan. 🌱
Jika kamu suka artikel ini, bantu share ke teman yang lagi berjuang fokus dan ingin bangkit finansial.
Karena siapa tahu, satu langkahmu hari ini adalah penyelamat hidup di masa depan.