"Don’t Lose Your Money, Remember Rule Number One": Gimana Caranya?

"Don’t Lose Your Money, Remember Rule Number One": Gimana Caranya?

"Don’t Lose Your Money, Remember Rule Number One": Gimana Caranya?

  • Team Ulive

  • 1 Jun 2025

  • 2 minute read

Warren Buffett pernah bercanda, "Rule No. 1: Never lose money. Rule No. 2: Never forget Rule No. 1." Kedengarannya sederhana, tapi bagi banyak orang, ini seperti mission impossible—apalagi di pasar modal yang fluktuatif. Tapi sebenarnya, Buffett tidak sedang bercanda. Ia sedang menekankan filosofi capital preservation: melindungi modal adalah prioritas utama, baru mencari cuan. Contoh nyatanya? Saikrisis 2008, Buffett kehilangan $25 miliar, tapi ia tidak panik. Justru ia membeli saham blue-chip seperti Goldman Sachs dan GE saat harga anjlok, karena yakin nilai intrinsiknya kuat. Hasilnya? Dalam 5 tahun, portofolionya pulih dan melambung .

Lalu, bagaimana menerapkan "jangan rugi" di dunia nyata?

Kuncinya ada di strategi rebound:

1. Belajar dari Kesalahan: Seperti Buffett yang selalu menganalisis why di balik kerugian, catat setiap kesalahan investasi—apakah karena FOMO, kurang riset, atau terpancing emosi.

2. Averaging Down: Jika saham fundamental bagus turun (misalnya saham syariah seperti BRIS atau BANK Syariah Indonesia), tambah porsi beli di harga lebih rendah untuk menekan average cost .

3. Cut Loss Cerdas: Paul Tudor Jones, miliarder trader, menggunakan stop-loss ketat (max 2% dari modal per transaksi) untuk membatasi kerugian sebelum membengkak .

Tapi hati-hati! "Mengembalikan uang yang hilang" tidak sama dengan revenge trading—seperti memaksakan short-selling atau masuk saham gorengan demi balik modal. Itu justru melanggar prinsip syariat karena mengandung gharar (ketidakpastian ekstrem). Yang benar adalah strategi berbasis data:

- Gunakan analisis price-to-book ratio dan dividend yield untuk identifikasi saham undervalue.

- Manfaatkan mekanisme ARB/ARA di BEI sebagai "rem darurat" saat volatilitas tinggi .

Untuk Profesional Sibuk: Simpan Uang Produktif dengan Prinsip Buffett

- Auto-investing: Alokasikan 20% gaji bulanan ke reksa dana syariah atau saham blue-chip lewat fitur auto-debit. Buffett sendiri 90% kekayaannya berasal dari compound interest saham seperti Coca-Cola yang ia pegang 30+ tahun .

- Edukasi Berkala: Ikuti webinar Ulive Academy yang mengajarkan fundamental analysis saham syariah—mulai dari baca laporan keuangan hingga deteksi red flags perusahaan. Seperti kata Buffett, "Risk comes from not knowing what you’re doing" .

"Investasi itu seperti bernapas: kadang menghirup (profit), kadang menghembus (rugi). Yang penting oksigen (modal) tetap ada." 💡


Mulai aman dengan panduan ahli bersama tim Ulive

#CapitalPreservation #InvestasiSyariah #WarrenBuffettStyle #UliveAcademy